Hai para blogger, ya allah hari ini tuh gue ikut disidang sama kepala anjungan sumut tempat dimana gue belajar nari dari kecil. Tempat latihannya itu di TMII. Pasti tau kan TMII dimana.
Oke gue akan cerita jadi setelah gue udah lama ga dateng-dateng latihan banyak penari baru yang masuk di anjungan itu. Setelah gue dateng latihan kembali gue kaget karna disana banyak penari baru dan sistem latihannya di ubah. Dan saat itu gue merasa asing di tempat gue sendiri. Gue masih sulit beradaptasi dengan hal baru yang terjadi di anjungan itu. Gue ikutin sistem baru disana pelan-pelan, dan alhasil gue bisa akrab dengan hal baru yg ada disana. Nah suatu hari anjungan ini mau bikin profil dan disana ada seorang sutradara film yang bernama "mas Indra" dengan tangan terbuka mau membantu anjungan ini. Mulailah kerjasama antara anjungan dan mas Indra untuk buat proyek profile anjungan. Anak-anak anjungan dilatih secara detail beberapa tarian dari Sumatera Utara untuk profile anjungan oleh "bang Dede" selaku penanggung jawab penari. Alhamdulilah dua kali syuting untuk proyek ini lancar dijalankan. Setelah proyek itu kerjasama antara mereka berlanjut. Anjungan dengan tangan terbuka pula membantu syuting film yang akan dibuat mas Indra. Begitulah timbal balik yang diantara mereka.
Sampai pada suatu saat anjungan dan mas Indra mempunyai misi untuk memperkenalkan kebudayaan dari anjungan Sumatera Utara ke luar negeri yaitu ke negara Eropa Timur dengan membawa penari-penari anjungan tersebut. Mas Indra ini selain seorang sutradara film yang handal dia juga mempunyai banyak kenalan di luar negeri termasuk kedutaan negara lain. Bisa dibilang mas Indra lah yang mendapatkan misi ke luar negeri ini dan mempertemukan bang Dede dan Pak Tatan sebagai wakil anjungan dengan kedutaan besar negara Eropa Timur tersebut. Setelah pertemuan dengan Dubes Eropa Timur mereka pun menjelaskan rencana misi ke luar negeri itu. Latihan pun dimulai dengan menyeleksi para penari untuk masuk ke latihan kontemporer. Dan ke pilih lima penari dengan 1 tambahan cadangan yang mengikuti latihan kontemporer secara rutin. Selain latihan kontemporer ada juga latihan tradisi. Sebenernya kedua latihan ini ga bermaksud membedakan kualitas satu tim penari yang satu dengan yang lain. Kedua latihan ini sama-sama mempunyai tujuan untuk membuat suatu garapan tari yang bagus yang akan ditampilkan luar negeri nanti. Tapi setelah dua atau tiga minggu latihan di selengarakan ternyata denger-denger ada konflik antara mas Indra dan salah satu staf anjungan. Katanya sih bermula dari ketidaksukaan mas Indra terhadap sikap staf dari anjungan. Karena mas Indra itu orangnya tempramen akhirnya pada kejadian konflik itu mas Indera emosi dan bilang membatalkan misi ke Eropa Timur. Pak Tatan selaku kepala anjungan dan Bang dede selaku penanggung jawab penari kaget denger ucapan dan kabar seperti itu. Bang Dede dan pak Tatan berusaha membiarkan mas Indera tenang dulu agar bisa omongin misi ini lagi, karena mereka tahu saat itu mas Indra lagi emosi dan seperti itu.
Tapi ternyata perkiraan bang Dede dan pak Tatan salah. Semenjak kejadian itu mas Indera ga ada kabar dan ternyata mas Indra dengan daben salah satu guru dari luar yang akan diangkat jadi guru di anjungan sumut melakukan dan menggarap tarian Sumatera Utara untuk misi ke Eropa Timur. Mereka membawa beberapa penari anjungan utnuk misi itu. Nah awalnya itu misi ke Eropa Timur tujuannya mau bawa nama Anjungan Sumatera Utara tapi mas Indera dan daben maunya gabawa nama anjungan itu. Nah akhirnya bang Dede dan pak Tatan sangat kecewa dan sakit hati. Karena rencana misi yang dilakukan dari awal tiba-tiba dirubah dan dibatalin gitu aja. Selain itu yang bikin bang Dede dan pak Tatan tambah sakit hati yaitu mas Indra dan daben dengan seenaknya memilih penari dari anjungan dan melaksanakan latiahn tarian yang berasal dari sumut tanpa izin dari pak Tatan dan bang Dede selaku mereka itu penanggung jawab penari anjungan. Dan tadi tuh ya ger diadaain rapat semua penari anjungan dan kepala anjungan "Pak Tatan". Ya allah ger muka bang Dede yang biasanya bisa diajak becanda jadi serem bangetttt. Nah dirapat itu pak Tatan sama bang Dede menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Dan mereka ngasih pilihan sama para penari "Para penari anjungan boleh tetep ikut misi ke Eropa Timur dengan mas Indera tapi setelah misi itu selesei para penari yang ikut misi itu tidak boleh kembali lagi ke anjungan (dikeluarin dari anjungan).
Ya allah ger denger tuh lemes bangettt, seremmmmm, mana gue paling muda disitu ga ngerti apa-apa. :-|. Sebenernya sih ya gue tuh sayang banget sama anjungan itu, karena dari kecil gue diajarin berbagai tarian di anjungan itu, udah gitu guru-guru semua para anggota dianjungan tuh udah kaya keliarga banget. Gue juga gamau keluar dari anjungan yang udah bawa nama gue kaya sekarang. Kalo gue lebih milih misi itu sama aja gue berkhianat sama anjungan yang udah besarin gue. Terus juga sedih banget gitu rasanya kalo sampe senior dan temen-temen gue lebih milih misi dan dikeluarin dari anjungan. Rasanya tuh gimana yah? pasti sedihlah dari kecil sama-sama belajar nari sampe sekarang masa harus pisah iya gak sih ger??? nah sekarang itu para senior dan penari anjungan lagi pada galau banget nih buat milih keputusan. Gue sih berharap pilihan yang dipilih bener-bener udah dipikirin mateng-mateng secara jernih deh. Cobaan banget deh ini.
Oke sekian dlu cerita dari gue ya gerrr dan tunggu posting berikutnyaaaa......................
